اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ وَإِن يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
"Telah dekat saat itu (kedatangan hari kiamat) dan terbelahlah bulan. Dan Kalau mereka (kaum musyrik Mekah) melihat sesuatu mukjizat, mereka berpaling ingkar sambil terus berkata; (ini ialah) sihir yang terus menerus berlaku.
Al-Qamar 54 : 1-2
Ayat ini telah Allah s.w.t. turunkan terhadap satu peristiwa yang berlaku antara Baginda Rasulullah s.a.w. dengan orang-orang kafir Quraisy di mana peristiwa ini berlaku di Kota Mekah sebelum peristiwa penghijrahan Nabi Muhammad s.a.w ke Kota Madinah.
Dalam
Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab-kitab hadis yang terkenal lainnya, di riwayatkan
bahwa sebelum Rasulullah saw hijrah, tokoh-tokoh kafir Quraisy, seperti Abu
Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail telah meminta kepada Nabi
Muhammad saw untuk membelah bulan.
Kata
mereka:
“Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka
belahlah bulan menjadi dua.”
Rasulullah
s.a.w berkata kepada mereka:
“Apakah kalian akan masuk Islam jika aku
sanggup melakukannya?”
Mereka
menjawab:
“Ya.”
Lalu
Rasulullah saw berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah
saw memberi isyarat dengan jarinya, maka bulan pun terbelah menjadi dua.
Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir,
Rasulullah
s.a.w berkata:
“Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan,
bersaksilah kamu.”
Demikian
jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara
keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan
bulan tersebut dengan jelas.
Bagi
membuktikan kebenaran berkenaan peristiwa terbelahnya bulan itu, kaum Quraisy Mekah
telah bertanya kepada orang yang pulang dari pengembaraan dengan menunggu
pengembara-pengembara tersebut di luar Kota Mekah. Apabila mereka bertemu
dengan rombongan yang dalam perjalanan ke Kota Mekah mereka lantas bertanya:
“Adakah kalian melihat sesuatu yang aneh
dengan bulan?”
Wakil
rombongan itu menjawab:
“Ya, benar. Pada malam yang lepas kami
melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh dan kemudian bersatu
kembali…”
Diriwayatkan
separuh dari kaum musyrikin itu beriman kepada Allah s.w.t. manakala sebahagian
lagi tetap ingkar dan tinggal dalam kekafiran.
Bukti Fizikal
Peristiwa Bulan Terbelah berlaku 1400 tahun yang lalu dan ia dikisahkan dalam al-Quran. Kaum Muslimin sudah semestinya mempercayai kisah tersebut, bagaimanapun bagi bukan muslim, mereka tidak mengetahui akan peristiwa ini telah tercatat dalam Quran, malah menempelak kisah tersebut dan hanya menganggap ia sengaja diada-adakan.
Semenjak terciptanya telescope oleh ahli Astronomi, mereka telah mengesan bukti bulan pernah terbelah dua semenjak 200 tahun yang lalu dengan terbentuknya 3 jenis lekukan di permukaan bulan.
NASA telah menjalankan ekspedisi di bulan dan mereka telah mengesahkan :
Peristiwa Bulan Terbelah berlaku 1400 tahun yang lalu dan ia dikisahkan dalam al-Quran. Kaum Muslimin sudah semestinya mempercayai kisah tersebut, bagaimanapun bagi bukan muslim, mereka tidak mengetahui akan peristiwa ini telah tercatat dalam Quran, malah menempelak kisah tersebut dan hanya menganggap ia sengaja diada-adakan.
Semenjak terciptanya telescope oleh ahli Astronomi, mereka telah mengesan bukti bulan pernah terbelah dua semenjak 200 tahun yang lalu dengan terbentuknya 3 jenis lekukan di permukaan bulan.
NASA telah menjalankan ekspedisi di bulan dan mereka telah mengesahkan :
“Kami menemukan secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai ke dalam (perut) bulan. Kami telah meminta pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, Hal ini tidak mungkin bisa terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu menyatu kembali”
Kesan "pembelahan dan percantuman bulan" |
Kesan Bulan Terbelah |
No comments:
Post a Comment